Road to Makassar (with co-workers) 2011's Report
After a long time (well, it's about almost 3 months) I didn't have any holiday flight, on last April, I got a new one. Dan seperti yang sebelumnya, trip kali ini juga nggak
well-planned, errrr... sebetulnya
well-planned buat divisi sebelah (Bidang Pengendalian dan Pembinaan Pajak Daerah) yang udah ngerencanain dari lama, tapi jelas bukan
well-planned buat gue yang baru di
-inform sama temen hari Selasa sementara jadwal
trip itu Jum'at sampai Minggu, nah loh!
Faktanya, gue cuma ngisi posisi yang ditinggalin sama temen divisi sebelah yang nggak boleh pergi sama mamanya sementara tiket tetek bengeknya uda dipesan,
so daripada hangus dan emang dasar gue murahan #
notliterally, gue dengan gampangnya mau aja diajak pergi ke Makassar secara harga tripnya lumayan murah (cuma Rp. 1,4 juta) karena sebagian disubsidi dari divisi sebelah itu.
So here we go, it's full report about my 1st journey to Sulawesi :)
Apr 22th, 2011, Fri
Trip dimulai pada Jum'at pagi,
luckily we got Good Friday's moment jadinya Jum'at kita uda libur ngantor. Yang bikin agak was-was paginya (err...atau dini harinya?) karena si Papa gak mau nganterin anaknya ini, walhasil gue harus naik taksi sendirian ke
airport jam 4 pagi secara penerbangan Lion Air berangkat jam 06:00 am.
Alhamdulillah, gue selamat sampai
airport dan minum
hot chocholate dulu biar anget, terus baru ketemu sama si eneng ganggu *yang ngajak gue buat intrusi
trip divisinya dia* :P
Penerbangannya sendiri makan waktu 2 jam-an dan
as usual, gue bobok kayak kebo *padalan perjalanannya lamaaa loh*. Kita sampai di Bandara Hasanuddin yang sangat
modern look alike, yes, it was a total cool, ngingetin gue akan Changi *dan bikin Soekarna Hatta jadi kuno banget*. Pas sampai di
airport, kita langsung dijemput bis dan didampingi
local guide bernama Pak Ali. Nah,
local guide ini agak ngeganggu karena agak
chauvinist sama darah Sulawesi-nya dan hal-hal yang berbau jerman *dia ngakunya lebih sering nanganin turis Jerman dan ternyata dulu kuliahnya sastra Jerman*
 |
Air Terjun Bantimurung, sayang kita nggak sempet berenang :P |
First destination is Banti Murung! Ini daerah wisata alam yang ada air terjun dan konservasi kupu-kupu (sayangnya, kupu-kupunya sedikit ), klik dikit sana-sini di deket air terjunnya,
then, kita beli oleh-oleh gantungan kunci kupu-kupu dan kupu-kupu awetan. Lumayan murah loh, kupu-kupu awetan isi 3 yang di
package bingkai bisa dibawa pulang dengan harga 40k saja.
Anyway, different with my division, divisi sebelah ini bapak-bapaknya nggak rese buat solat Jum'at, walhasil mereka nggak apa-apa ngelewatin solat Jum'at and
prefer untuk
lunch di restoran ala carte ikan 'Ulu Juku'.
 |
with eneng ganggu dari Bidang pengendalian |
Around 03:00 pm, we arrived at Pantai Gapura Hotel. Hotel ini letaknya di tepi pantai Losari dan cuma butuh waktu
around 10 minutes dari Pantai Losari.
So, tahu dong destinasi kita sore itu kemana? Sebelum ke pantai, kita
sightseeing di beberapa toko oleh-oleh di Somba Opu *tapi nggak beli apa-apa sih*
and then, kita lanjut klak klik di (tulisan) Pantai Losari secara pantainya sendiri nggak ada pasir buat mainnya :'( *
it's not a really good beach*.
Menurut informasi temen, Tanjung Birra jauh lebih oke sementara kalo Losari hanya dianggep 'pantai buatan'. Sayang, di jadwal
tour-nya nggak ada jalan-jalan ke Tanjung Birra. Habis dari pantai, kita belagu buat balik ke hotel pake
boat. Kenapa belagu? karena ternyata
boat-nya nggak bisa nepi secara di hotelnya gak ada anjungan kapal,
so...setelah perjuangan dikit *nyelupin kaki di aer kotor*, finall
y we back to our hotel buat mandi dan siap-siap
dinner.
Lagi-lagi, kita
dinner di restoran ala carte seafood dan langsung dianter ke hotel. Dulu waktu di Bali sih biasanya gue akan langsung bobok, untungnya
trip kali ini ada temen seumuran, si eneng ganggu yang berhasil memaksa bapak-bapak divisinya buat nemenin kita jalan-jalan malem,
so yes, kita (rencananya) mau jalan-jalan tapi ternyata ujan :'(. Walhasil akhirnya kita cuma bisa terdampar makan bakso di depan hotel *rasa baksonya lucu, beda jauh sama bakso Jakarta*.
And then, kita balik ke hotel buat bobok tentunya.
Apr 23th, 2011, Sat
Restoran hotel tempat kita
breakfast-nya lucu, berdesign kapal pinisi. Habis makan, nggak lupa kita berklak-klik sedikit di sekitar restoran, sempet ada ribut kecil karena si eneng ganggu nggak suka sama
capture-an gue, katanya dia, gue parkinson :p.
And then, kita menuju ke Fort Rotterdam, ini semacam benteng zaman Belanda. Setelah klak-klik dikit dibawah cuaca yang panas banget, kita kembali dimampirkan ke makam Pangeran Diponegoro.
I don't know the details, tapi kayaknya ini bukan
real makamnya dia *gosip mode on*. Makamnya kecil, tapi banyak nampung makam keluarganya beliau juga.
 |
Makam Pangeran Diponegoro |
Anyway, setelah itu, kita diajak untuk belanja oleh-oleh ke... ke tempat yang kemaren sore kita kunjungi! Jadi, Somba Opu memang sentral oleh-oleh khas Makassar *dan juga emas*, gue belanja oleh-oleh nggak banyak,
mostly all about foods semacem kacang, sari markisa, dodol
, a
nd since I'm with my besties, oleh-oleh buat
coworkers bisa di-
share berdua sama dia, lumayan jadi lebih dikit
spent money-nya :P
Habis
lunch di restoran ala carte seafood *lagi, and lagi?!?!!! duh, bosennya* kita diajak ke
mall, yang didalamnya ada
theme park Transstudio, yes, ini semacam Dufan tapi dengan model
indoor. Mainannya lumayan oke loh, dan bahkan
design-nya jauh lebih oke dari Dufan. Gue main lumayan banyak disini,
Anyway, gue bahkan berani naik yang model halilintar dan masuk rumah hantu *walaupun ketakutan setengah mati* di bagian
magical area-nya :).
Dari namanya, tentunya ketauan juga bahwa ini produk
Trans corporation, so selain ada banyak mainan, kita juga lucu-lucuan di depan
green-screen. Yang bikin gue agak membatin adalah harga oleh-olehnya yang
enough expensive, anyway, I got a cute luggage tag, 2 notes trans and 2 pencil can spongebob *padalan mupeng juga sama kaos dan tumblrnya :(*
Setelah setengah hari main di Transstudio, kita
dinner coto Makassar *
finally ganti menu*! Habis makan,
we back to hotel and as usual, gue dan si eneng ganggu kembali lagi ke Somba Opu.
Now, it's time for buy some shirts for our besties and fams. Gue nggak sekalap dulu kayak di Bali, gue cuma beli satu kaos dan 2 daster model baju bali buat diri sendiri, 1 daster buat mama, 1 kaos buat papa dan si mbak, plus 5 buat
coworkers yang di-
share sama temen. Habis beli oleh-oleh, kita minum teh tarik dulu di depan hotel secara bapak-bapak divisi sebelah besok pulang lebih dulu.
Then, we back to hotel and....bobok.
Apr 24th, 2011, Sun
Last day at Makassar! Pagi-paginya kita udah
busy with packing thingy *errr....
plan buat ngeliat
sunrise di Makassar gagal total*.
Anyway, sebelum ninggalin hotel
around 10 am, gue dan eneng ganggu sempet kembali lagi ke Somba Opu buat beli otak-otak mentah. Dan beda sama
trip terakhir gue di Bali,
trip kali ini memang banyak ke
historical location. Sebelum kembali ke Jakarta sore harinya, kita dimampirkan dulu ke pelabuhan asli kapal pinisi, terus ke rumah adat khas Toraja dan.... museum peninggalan Raja Goa 'Balla Lompoa' *whoa! kayak belajar sejarah lagi* dan tentunya, nggak lupa klak-klik sana sini.
And here's the picspam *yang pake holga pink-ku, hasilnya lumayan lucu loh! :D*
 |
Contoh Rumah Toraja yang ternyata juga ada di Makassar |
 |
Ini kapal-kapal Pinisi yang berjajar di Pelabuhan |
 |
Pemikir Boncel di depan museum, sayang fotonya kebakar :'( |
Sebelum berangkat ke
airport, kita
lunch di restorann ala carte, Ulu Juku lagi, bedanya, kita dapet
room yang juga bisa buat karaoke, dan si eneng ganggu dengan pedenya nyanyi
'Baby'-nya Justin Bieber *ngakak*. Pas kita ke
airport, sempet ada problem sama
boxes oleh-oleh divisi sebelah yang gak di-
packing dengan oke, plus
local guide-nya juga kurang oke. Walhasil, ini bikin gue sama si eneng ganggu *dan bos-nya juga* mesti turun tangan buat
check in barang *yuck*. Asyiknya, Lion Air-nya nggak
delay, dan walaupun pas berangkat dari Makassar, cuacanya hujan lumayan lebat dan bikin was-was,
alhamdulillah, penerbangannya lancar dan
around 6.30 pm, finally we arrived at Jakarta!
Note:
Makassar nggak 'seterbelakang' yang gue pikirin sebelumnya, malah udah
look alike with big city. Instead of shopping, asyiknya
trip kali ini kita justru banyak ngunjungin ritus
historical disana.
Enough fun, walaupun akan mikir lagi kalau untuk balik liburan ke sana lagi :)