Thursday, September 5, 2013

Road to Kuala Lumpur (Alone) for Watching Football Match 2013's Report


What? Nonton bola sampe ke Kuala Lumpur, Malaysia? Nonton Real Madrid ya sampe sebegitunya dibela-belain? Nope, justru match yang ditonton itu adalah Barcelona vs. Malaysia XI! Yes, aku yang seorang madridista a.k.a supporter Madrid justru malah nonton langsung match dari rival sejati duluan dibanding klub favorit. Awal mula kisah nonton ini juga lucu, aku iseng ikutan kuis di facebook dari situs fanpage website yang isinya tentang informasi olahraga. Apalagi, pertanyaannya gampang banget cuma, 'siapa nama pelatih Barcelona'. Aku ikutan jawab dan voila! Ternyata aku kepilih jadi salah satu dari lima orang pemenang yang berhak mendapatkan tiket nonton match tersebut gratis. Dan yang paling bikin ngikik sih, match-nya diselenggarakan di Malaysia tapi dari penyelenggara nggak nyediain tiket pesawatnya. Aku curiga sih dari lima pemenang, jangan-jangan aku doang yang pergi since sempet ngehubungin via facebook salah satu pemenangnya tapi nggak dihiraukan.

Kenapa akhirnya mutusin berangkat nonton bola ini ke Kuala Lumpur juga walaupun ini match-nya Barcelona, karena aku plan liburan di Singapur. Since Singapur ke Malaysia bisa ditempuh jalan darat dengan naik bus atau kereta sehingga biayanya nggak mahal. Apalagi, tiket pesawat pulang ke Jakarta dari Malaysia itu lebih murah! Sempet males karena ticket match-nya dibilang nggak bisa diambil duluan, eh terus diizinkan sama panitianya. Jadilah di pagi hari sebelum aku berangkat ke Singapur aku mampir ke kantor Qatar Airways di Menara BCA buat ambil tiket match-nya. Sempet dijanjiin VIP ticket tapi ternyata cuma kelas 1 sementara ticket training baru akan dikasih di Kuala Lumpur. Oia, walaupun tiketnya gratis ini tapi.... aku juga tetep berasa nggak mau ngeluarin banyak uang buat match Barcelona *berasa pelit*. So, here's my trip story, it's quite exhausting, scary, pathetic but... exciting!

Fri, August, 9th, 2013
Perjalanan darat dari Singapur ke Malaysia ditempuh pakai bus first coach. Sayangnya agak nggak ontime, molor 15 menit sih. Kita dapet minum dan kue cake kecil. Bus-nya oke, kursi nyaman, dingin dan kita bisa nonton film-film. Walaupun memang kalau pakai jalur darat lebih ribet naik turun dorong kopor saat di imigrasi. Berhenti di imigrasi Singapur terus lanjut naik bis dan berenti lagi buat masuk di imigrasi Malaysia. Perjalanannya Singapur ke Kuala Lumpur cukup lama around 5 jam, karena ngelewatin Johor Baru. Oia, kita sempet turun di tempat peristirahatan untuk makan dan buang air kecil around 12 pm, aku makan bekel yang dibuatin sama nyokap. Around 2 pm, bus sampai di daerah terminal Bangsar. Aku pernah juga menjalani ritual road trip naik bus dari Singapur ke Malaysia waktu tahun 2008, so, nggak begitu asing sama proses ini.

Sebelum naik kereta menuju Stasiun Bukit Djalil, aku sempet beli simcard buat ngehubungin orang-orang nanti. Oia, transportasi di Kuala Lumpur sudah terintegrasi tapi agak bingung karena nggak semuanya sama, ada yang LRT, ada yang KTM, ataupun monorail jadi mesti teliti lihat maps. Ongkos LRT dari Bangsar ke stasiun Bukit Djalil sebesar 4,2 RM. Pas turun di stasiun, stadion Bukit Djalil-nya udah keliatan. Rencananya, malam ini, para pemain Barcelona akan training di stadion itu. Tapi sebelum langsung ke stadion, aku harus ke hotel. Awalnya sempet niat jalan kaki karena baca review kalau Hotel Citotel lumayan deket but hey, di halte, aku ketemu cowok yang juga agak kebingungun, setelah kusapa, ketahuan dia emang orang Indonesia yang juga mau nonton match dan.... nginep di Citotel juga! *yay!* Jadilah aku dan si cule -I forgot his name, but he's a Barca fan so I called him cule- shared biaya taksi. Note pertama, supir taksi di Kuala Lumpur nggak mau pake argo, dari stadion ke hotel, si supir minta 8 RM yang kita share berdua.

Setelah sampai, aku check in. Ternyata aku dapat kamar dua single bed. Paska beres-beres dan coba ganti kartu yang selalu gagal *hiks* aku nyerah dan memutuskan isi pulsa reguler untuk simcard mentari via top up telepon yang lumayan ribet dan mahal, yaitu 12,8 RM setiap isi dan cuma buat dua kali sms *hiks lagi*. Harus banget sih beli pulsa karena aku harus text-an sama si panitia Qatar Airways yang mau kasihin tiket training hari ini. Around 5 pm, si cule yang juga mau nonton training ngajak barengan tapi karena tiketku belum ada alhasil aku mesti nunggu dulu. Around 6 pm, chinese guy yang dari Qatar Airways nganterin tiketnya and yay, I got two tickets walaupun yang satu juga nggak dikasih siapa-siapa. Aku langsung berangkat dan karena hari masih terang, aku mutusin jalan kaki aja ke stadionnya.

 

Di sekitar stadion Bukit Djalil udah banyak yang jual pernak pernik Barcelona dan tertata lebih rapi daripada di stadion Senayan. Aku sempet bosen juga sih nunggu masa training dan lebih milih foto-foto. Setelah nunggu 1,5 jam, para pemain Barcelona barulah masuk ke lapangan. Walaupun nggak rame, beberapa penonton langsung jadi histeria berlebih. Apalagi ketika selesai latihan, beberapa pemain nyamperin ke pinggir lapangan buat tanda tangan. Sempet ada penonton yang masuk ke lapangan buat megang pemainnya yang nandain security di Kuala Lumpur kurang strict. Sehabis itu, aku buru-buru keluar. Waktu itu udah around 9 pm, aku mutusin jalan kaki lagi aja. Walaupun udah gelap, luckily, banyak juga kok penonton bola yang pada jalan jadi walaupun aku sendiri, aku nggak merasa takut.


Malemnya, Aku tentunya laper banget, sayangnya restoran di sebelah hotel, restoran non-halal. But hey, disebelah kiri hotel ada semacam warung nasi dan... halal! Aku mesen nasi goreng dengan telor cuma 5,5 RM dan untungnya, aku minta di-take away karena niatan mau makan di kamar aja. Malem itu habis mandi, aku istirahat sambil browsing via wi-fi hotel yang lumayan cepet buat nyari rute jalan-jalan di pagi dan siang hari besok. Oia, malem itu aku dapet text dari si Chinese guy ya, dia ngabarin kalau match besok malem itu dipindahin ke Stadion Shah Alam! Oh well, mau ngejerit tapi percuma juga. Walaupun aku nggak nginep lagi besok malemnya tapi rencana awal adalah nitip koper di hotel untuk diambil sehabis nonton berarti rencana itu gagal *nangis*. Akhirnya, aku mutusin untuk nitipin koper di locker room di stasiun KL Sentral besok paginya.


Sat, August, 10th, 2013
Setelah check out pagi around 9 am *eh ini nggak pagi amat juga ya?*, aku finally ketemu taksi yang 'lumayan' baik karena mau pake argo untuk nganter ke stasiun Bukit Djalil tapi... freak juga supirnya karena ditengah jalan sempet berenti dan nanya orang apa mau ke stasiun juga, untungnya yang diberentiin itu bilang nggak. Dari stasiun aku sempet 'muter-muter' karena nggak mau turun untuk nyoba sistem yang intergrasi dengan KTM, karena cuma mau di satu LRT alhasil sampe stasiun KL Sentral agak lama dan lebih mahal, tapi enaknya sih nggak capek. Aku buru-buru nyari locker dan ketemu sama bapak yang ngurusin, untuk sewa sampai jam 12 malam dikenakan 10 RM untuk ukuran space medium.

Beres dengan urusan naruh koper, siang itu aku mau jalan-jalan sebentar karena punya waktu 3 jam-an sebelum berangkat ke Stadion Shah Alam. Pilihan pertama tentunya ke daerah KLCC yang terkenal dengan Menara Kembar Petronas. Pas sampai di stasiun KLCC yang nyambung sama mall, suasanya mall-nya nggak kalah sama mall Jakarta kalau tengah holiday, penuh dengan manusia! Keluar dari mall-nya, aku jalan ke luar untuk memfoto menara Petronas. Sempet minta tolong fotoin sama orang India juga sih secara kalo solo-trip gini memang nggak bisa selfie. Udara siang itu panas banget, around 12 am, aku udah nggak tahan dan mutusin untuk masuk mall lagi. Setelah sightseeing, termasuk mampir ke Harold's store dan bioskop-nya, aku balik lagi ke stasiun KL Sentral.


Nah, di stasiun ini aku justru ketemu pameran buku murah, dimana koleksi buku-bukunya jauh lebih bagus dibanding waktu di Singapur. Aku beli tiga buku, Sex in the Moon, The Accidental Billionaire, dan From Boys to Men yang masing-masing harga satu buahnya hanya 15 RM, murah banget kan? Oia, gara-gara buku ini jadi nambah insiden baru karena saat aku buka kunci locker untuk naruh buku-buku, locker-nya udah nggak bisa dikunci lagi! Yes, penggunaan locker-nya ternyata cuma satu kali gitu, alhasil aku mesti beli koin lagi. Luckily, yang kedua ini aku beli untuk ukuran small yang cuma 5 RM dan... alhamdullilah, koperku masuk!


Around 3 pm, aku siap-siap naik KTM ke stasiun Batu Tiga yang jadi stasiun terdekat untuk Shah Alam. Luckily, di kereta aku gabung sama dua pasangan Indonesia yang juga mau nonton. Salah satu dari mereka bilang kalau stadionnya nggak jauh so, kita bisa jalan kaki dan.... voila, ternyata lumayan jauh! Almost 30 minute. Pas sampe di stadion, aku masuk ke zone-ku. Nah, pas udah duduk manis sebelum match dimulai, cowok disebelahku yang orang Malaysia asli awalnya minta foto, aku juga minta tolong foto deh, terus lama-lama kan dia ngajak ngobrol, terus minta foto bareng berdua dan masak pas istirahat jeda main, dia bilang dia mau nganterin aku ke KL Sentral balik malem itu dengan mobilnya! Entah kenapa ya, langsung berasa taku gitut, jadi pas break itu, aku izin ke toilet tapi nggak balik lagi ketempat semula supaya nggak ketemu freaky guy itu lagi.


Match-nya sendiri sih lumayan seru. Barcelona sendiri turun tanpa Messi, dan di babak pertama, keliatan banget tim Malaysia XI sempat merepotkan. Walaupun pas dibabak kedua ya kelihatan kalau stamina Barcelona lebih unggul. Dibanding match-nya, tingkah penontonnya menurutku lebih menarik ya! Waktu itu, aku memang nggak keluar pas match selesai, tapi pas 10 menitan sebelum selesai udah keluar karena memang mau nyari taksi untuk balik ke stasiun Batu Tiga. Dan lagi-lagi, supirnya nggak mau pake argo dan langsung matok 20 RM ke stasiun Batu Tiga. Believe me, paling juga kalau pakai argo itu cuma 10 RM. Tapi karena aku butuh banget, aku tetep naik. Waktu itu udah hampir jam 11 malem dan aku was-was juga karena harus ambil koper dan harus ngejar kereta KLIA Express untuk ke bandara KLIA.



Sun, August, 11th, 2013
Minggu dini hari, aku sampai KL Sentral, luckily, kereta diperpanjang sih karena ada match Barcelona ini. Setelah ambil koper dan beli tiket KLIA Express, tiketnya memang agak mahal 35 RM ya. Oia, aku masih ada waktu 20 menitan sehingga aku jajan Mc Donald's yang untungnya buka 24 jam. Dini hari juga, aku berangkat naik KLIA Express yang memang ekpress banget sampe ke bandaranya, around 20 minutes! Aku memang nggak pesen hostel malem ini karena mau stay di bandara since Lion Air-nya early morning flight. Di bandara sih asyiknya lumayan rame dan aku ngerasa 'safe' dibanding pas di jalan-jalan Kuala Lumpur. Walaupun mau tidur, aku tetep nggak bisa bobok. Jadinya aku cuma browsing-browsing aja. Ambil foto-foto KLIA sedikit since ini pengalaman pertamanku di bandara KLIA.


Pas jam 5 pagi, aku langsung check in dan masuk terminal. Untung banget Lion Air termasuk di KLIA Airport walaupun bukan di gedung utama sehingga kita harus naik kereta kecil lagi, but at least bukan di bandara LCCT Air Asia. Around 7 am, penumpang udah boleh masuk and.... I said goodbye to Kuala Lumpur! Aku sampe jakarta around jam 11 am, dan karena bawaan nggak banyak ya prefer naik Damri ke Blok M baru lanjut naik taksi. Minggu siang, aku udah sampe rumah dan punya waktu setengah hari untuk mengistirahatkan badan karena hari Senin udah masuk kerja lagi. Ahhhh I want moreeee days off deh!

Note:
Trip nonton bola ke Kuala Lumpur 3 Days 2 Night ini emang cukup berwarna. Match-nya Barcelona sendiri kurang memorable sih, tapi aku ketemu banyak orang aneh dari mulai taxi driver sampe cowok aneh. Good point-nya, aku bisa kok bergaya backpacker dengan stay di bandara.

No comments: